I. Dasar Listrik
Arus Listrik : Merupakan Aliran muatan listrik.
Arah arus listrik searah dengan arah muatan positif atau berlawanan arah
muatan negatif.
Masih Ingat tidak dengan pelajaran tentang muatan
listrik? Bagi yang cinta nih sama Bab ini pasti ingat kan? Muatan
listrik itu sudah kita temui sejak kelas 6 Sekolah Dasar hanya saja
tidak terlalu mendalami untuk mencari tahu tentang arus listrik itu
sendiri. Dan kita sudah mempelajarinya pada saat duduk dibangku Sekolah
Menengah Pertama kan? .
Belajar Lagi Yukk, biar makin tahu.. Ada beberapa ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan arus listrik, diantaranya:
a. Arus listrik terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara dua ujung konduktor.
b. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Arus listrik secara garis besar dibagi dalam 2 tipe, yaitu:
- Direct Current(DC) : Arus yang memiliki besar dan arah yang konstan bila dibandingkan terhadap waktu.
Sumber
DC biasanya dapat diperoleh melalui baterai atau dari sumber AC yang
telah disearahkan. Biasa digunakan untuk sumber daya rangkaian
elektronik.
- Alternating Current : Arus yang besar dan arahnya berubah
sepanjang waktu. Arus AC nilainya naik dari nol ke nilai maksimum,
turun ke nol lagi kemudia n berbalik mengikuti suatu pola dalam arah
yang berlawanan. Pertukaran arah yang periodik tersebut disebut Frekuensi.
Frekuensi
dapat juga diartikan sebagai jumlah cycle dari sinyal ac setiap detik.
Frekuensi diukur dalam Hertz (Hz). Hampir semua kegiatan baik untuk
perumahan ataupun untuk indstri mempergunakan arus bolak-balik (AC).
Keuntungan
mempergunakan arus AC adalah arusnya dapat diturunkan atau dinaikkan
sehingga mempermudah untuk pentransmisian untuk jarak jauh.
Sumber arus AC adalah dari generator AC.
Hukum Ohm
Dalam
kehidupan sehari-hari, pengetahuan tentang Hukum Ohm sangat bermanfaat
dalam pemilihan komponen-komponen listrik yang baik serta sesuai dengan
besarnya tegangan yang tersedia. Besarnya kuat arus yang mengalir
melalui rangkaian tertutup berbanding lurus dengan beda potensial (
tegangan ) antara kedua ujung hambatan dan berbanding terbalik dengan
hambatan rangkaian tersebut.
Dituliskan dengan persamaan :
Hambatan (R) dari sebuah kawat penghantar adalah :
a. Berbanding lurus dengan hambatan jenis kawat (p)
b. Berbanding lurus dengan panjang kawat (L)
c. Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat (A)
Dituliskan
Hambatan
jenis kawat dipengaruhi oleh suhu, semakin tinggi suhunya semakin besar
nilai hambatan jenis kawat tersebut ( kecuali karbon dan semi konduktor
).
Susunan Hambatan
Wah,
pasti sudah tahu kan tentang pembahasan kali ini??? :) Susunan
hambatan? Ada berapa coba? Pasti ingat!. Kali ini kita akan membahas
tentang Susunan hambatan seri, Paralel dan Seri-Paralel (campuran).
a. Susunan Seri Hambatan
b. Susunan Paralel Hambatan
c. Susunan Seri-Paralel (Campuran) hambatan
v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar